tokospot

Product Populer

Toko Online 24 Jam

tokospot tokospot tokospot
Wiro Sableng #35 : Telaga Emas Berdarah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

SAAT ITU masih pagi. Embun yang turun malam tadi masih belum pupus dari permukaan dedaunan. Di sebuah tikungan sungai berair dangkal dan berwarna kuning seorang kakek tampak menarik jalanya dari dalam air. Kosong. Tak seekor ikanpun terjaring dalam jala itu.

"Nasib sial! Tak akan makan ikan perut tua ini hari ini!" si kakek mengomel. Dari balik dinding bambu sebuah rakit yang tertambat di tepi sungai keluar seorang nenek bertubuh gemuk, berpipi merah dan berambut keputihputihan digulung ke atas.

"Sudah kubilang Anom! Sejak sungai menjadi dangkal seminggu lalu, jangan harap kau bakal dapat menjaring ikan!"

Si kakek berpaling pada nenek gemuk yang adalah istrinya. Sambil merengut dia menyahuti ucapan istrinya itu.

"Kau orang perempuan diam-diam sajalah! Kalau dapat ikan tugasmu adalah memasaknya! Eh, sudahkah kau teliti lagi peta itu ...?"

"Peti celaka!" kata si nenek seraya duduk di tepi rakit dan cemplungkan kedua kakinya ke air.

"Coba kau hitung Anom! Sudah berapa lama kita menghabiskan waktu untuk memecahkan teka-teki peta itu? Dan sampai hari ini masih juga belum berhasil!"

"Seingatku . . . mungkin lebih dari tiga tahun!" menjawab si kakek setelah menghitung-hitung sesaat.

"Tiga tahun! Bukan waktu sedikit! Coba dulu kau ikuti nasihatku! Jika kau ambil pemuda cakap itu jadi muridmu, tentu di
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #35 : Telaga Emas Berdarah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Wiro Sableng #35 : Telaga Emas Berdarah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

SAAT ITU masih pagi. Embun yang turun malam tadi masih belum pupus dari permukaan dedaunan. Di sebuah tikungan sungai berair dangkal dan berwarna kuning seorang kakek tampak menarik jalanya dari dalam air. Kosong. Tak seekor ikanpun terjaring dalam jala itu.

"Nasib sial! Tak akan makan ikan perut tua ini hari ini!" si kakek mengomel. Dari balik dinding bambu sebuah rakit yang tertambat di tepi sungai keluar seorang nenek bertubuh gemuk, berpipi merah dan berambut keputihputihan digulung ke atas.

"Sudah kubilang Anom! Sejak sungai menjadi dangkal seminggu lalu, jangan harap kau bakal dapat menjaring ikan!"

Si kakek berpaling pada nenek gemuk yang adalah istrinya. Sambil merengut dia menyahuti ucapan istrinya itu.

"Kau orang perempuan diam-diam sajalah! Kalau dapat ikan tugasmu adalah memasaknya! Eh, sudahkah kau teliti lagi peta itu ...?"

"Peti celaka!" kata si nenek seraya duduk di tepi rakit dan cemplungkan kedua kakinya ke air.

"Coba kau hitung Anom! Sudah berapa lama kita menghabiskan waktu untuk memecahkan teka-teki peta itu? Dan sampai hari ini masih juga belum berhasil!"

"Seingatku . . . mungkin lebih dari tiga tahun!" menjawab si kakek setelah menghitung-hitung sesaat.

"Tiga tahun! Bukan waktu sedikit! Coba dulu kau ikuti nasihatku! Jika kau ambil pemuda cakap itu jadi muridmu, tentu di
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #35 : Telaga Emas Berdarah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Buah Kesabaran Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Hari menjelang siang. Di tepi perkampungan hewan, kancil dan jerapah duduk di bawah pohon beringin. Kedua tangan mereka terlihat mengelus-elus perut yang mengerut.

“Kancil, aku lapar sekali. Sedari pagi belum makan,” kata Jerapah pada kancil.

“Akupun sama. Bagaimana kalau kita mencari makanan ke tepi hutan,” usul Kancil.

Jerapah setuju. Kedua sahabat karib itu lantas berjalan bersama menuju ke tepi hutan. Mereka berharap ada buah-buahan yang dapat di santap untuk mengisi perut. Sehingga kesehatan terjaga dan tubuh menjadi kuat.

Buah-buahan sangat berguna bagi tubuh. Banyak kandungan nutrisi yang dibutuhkan seperti vitamin, karbohidrat, protein, mineral dan lainnya. Buah pun rasanya enak dan segar. Makan buah di siang hari badan menjadi segar dan rasa haus pun terobati.

Setelah melewati tanah lapang dan menyeberang sungai kecil, sampailah keduanya di sebuah kebun kecil di tepi hutan. Di kebun itu terdapat aneka pohon buah, semisal jambu, nangka, pepaya, mangga, duku, pisang, durian dan kesemek.

Namun mereka kecewa. Tidak ada buah yang dapat di makan. Beberapa tanaman memang tengah berbuah lebat, tetapi belum masak.

“Bagaimana ini jerapah, belum ada buah yang masak,R
... baca selengkapnya di Buah Kesabaran Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Buah Kesabaran Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Hari menjelang siang. Di tepi perkampungan hewan, kancil dan jerapah duduk di bawah pohon beringin. Kedua tangan mereka terlihat mengelus-elus perut yang mengerut.

“Kancil, aku lapar sekali. Sedari pagi belum makan,” kata Jerapah pada kancil.

“Akupun sama. Bagaimana kalau kita mencari makanan ke tepi hutan,” usul Kancil.

Jerapah setuju. Kedua sahabat karib itu lantas berjalan bersama menuju ke tepi hutan. Mereka berharap ada buah-buahan yang dapat di santap untuk mengisi perut. Sehingga kesehatan terjaga dan tubuh menjadi kuat.

Buah-buahan sangat berguna bagi tubuh. Banyak kandungan nutrisi yang dibutuhkan seperti vitamin, karbohidrat, protein, mineral dan lainnya. Buah pun rasanya enak dan segar. Makan buah di siang hari badan menjadi segar dan rasa haus pun terobati.

Setelah melewati tanah lapang dan menyeberang sungai kecil, sampailah keduanya di sebuah kebun kecil di tepi hutan. Di kebun itu terdapat aneka pohon buah, semisal jambu, nangka, pepaya, mangga, duku, pisang, durian dan kesemek.

Namun mereka kecewa. Tidak ada buah yang dapat di makan. Beberapa tanaman memang tengah berbuah lebat, tetapi belum masak.

“Bagaimana ini jerapah, belum ada buah yang masak,R
... baca selengkapnya di Buah Kesabaran Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Buah Kesabaran

View Detail Produk
tokospot